Sejarah Indonesia dari era Pra-Kemerdekaan hingga Masa Reformasi
Berbicara tentang Indonesia tidak lepas dari
konstelasi global Internasional, bahkan bisa dikatakan sejarah Indonesia
merupakan pertarungan kepentingan sosial, politik, ekonomi. Pada tahun 1596
merupakan babak awal tertanamnya pengaruh barat di bumi Indonesia. Berdirinya
VOC pada tahun 1602 merupakan jatuhnya Nusantara pada Belanda secara ekonomis
dan politis, dan pada saat kekuasaan Belanda di Indonesia mulai rapuh
maka berpindah tangan ke bangsa Jepang, kemajuan Jepang dalam politik dan
ekonomi tahun 1890 telah mendatangkan Amerika Serikat dan negara sukutunya di
Eropa. Pada tanggal 10 Januari 1942 penyerbuan Jepang ke Indonesia tanggal 8
Maret 1942 pihak Belanda di Jawa menyerah. Dalam suasana peperangan di Asia
pasifik inilah, seorang tokoh yang bernama Soekarno berhasil memanfaatkan
situasi hingga melahirkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Setelah perang dunia ke II selesai
terjadi perubahan yang mendasar dalam hubungan antar negara di bidang sosial,
ekonomi, dan politik. Dan pada saat itu terciptalah Orde Lama, yang merupakan
sebutan bagi orde pemerintahan yang dianggap tidak melaksanakan Pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen yang ditandai dengan diterapkannya
Demokrasi Terpimpin di bawah kepemimpinan Soekarno. Presiden Soekarno sebagai
tokoh sentral orde lama yaitu sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan.
Indonesia masuk sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Beberapa peristiwa
pada Orde Lama yang mengaburkan identitas nasional kita adalah Pemberontakan
PKI pada tahun 1948, Demokrasi Terpimpin, Pelaksanaan UUD Sementara 1950,
Nasakom dan Pemberontakan PKI 1965. Dan pada akhirnya
12 Maret 1966 PKI dibubarkan dan
kekuasaan digantikan oleh Soeharto.
Sampai beberapa bulan setelah usaha
kudeta 1965, soeharto membangun “orde baru” indonesia, untuk membedakannya
dengan “Orde lama” dari masa pemerintahan Soekarno. Dalam kehidupan
intelektual, terjadi pembicaraan tentang suatu angkatan pemimpin muda zaman
baru, suatu “angkatan 66”. Namun, yang sebenarnya semuanya ada perpanjangan
tangan dari negara kapitalis yaitu Amerika. orba pada hakekatnya adalah agen
kepentingan kapitalis internasional modern di bawah komando AS. Sejak saat itu,
beberapa strategi sosial, politk, dan ekonomi yang dibangun oleh negara-negara
kapitalis mulai diterapkan dibawah payung ideologi developmentalisme.Yang mulai
Orde baru mengembangkan gaya pemerintahan yang paternalistik, namun juga
menindas. Orde baru berusaha mencari keterlibatan rakyat untuk mendapatkan
legetimasi, yang dapat dikendalikan dengan cermat.
Pada masa krisis ekonomi,ditandai dengan tumbangnya pemerintahan Orde Baru
kemudian disusul dengan era reformasi yang dimulai oleh pemerintahan Presiden
Habibie. Pada masa ini tidak hanya hal ketatanegaraan yang mengalami perubahan,
namun juga kebijakan ekonomi. Sehingga apa yang telah dijalankan selama
32 tahun, terpaksa mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan keadaan.
Pemerintahan presiden BJ.Habibie yang mengawali masa reformasi belum melakukan
manuver-manuver yang cukup tajam dibidang ekonomi. Kebijakannya juga diutamakan
untuk mengendalikan stabilitas politik, dan belum ada tindakan yang cukup
berarti untuk menyelamatkan negara dari keterpurukan. Padahal, ada berbagai
persoalan ekonomi yang diwariskan orde baru harus dihadapi, antara lain masalah
KKN, pemulihan ekonomi, kinerja BUMN, pengendalian inflasi, dan mempertahankan
kurs rupiah.
Kalau boleh jujur terjadinya proses
reformasi sebenarnya bukan semata-mata merupakan perjuangan rakyat indonesia,
namun ada kekuatan kapitalisme global internasional sehingga kekuatan politik
Suharto yang begitu kuat dan mengakar bisa runtuh hanya dalam waktu tiga bulan.
Momen turunnya Suharto wakil presidennya Habibie, segera di sumpah sebagai
presiden Indonesia ketiga, Selama Habibie menjabat 17 bulan menjadi presiden ke
tiga indonesia, dia memperkenalkan reformasi yang menjalin sebuah masyarakat
yang demokratis, adil, dan terbuka. Tetapi kebobrokan ekonomi yang terus
mendera, kekerasan sosial, kekerasan politik yang tiada henti, serta keraguan
yang meluas menyangkut kejujuran dan legetimasi pemerintah merongrong harapan
reformasi tersebut. Malah
presiden terlibat skandal Bruneigate yang menjatuhkan kredibilitasnya di mata
masyarakat.
Dikuti dari : http://penasahril.blogspot.com/2014/03/potret-indonesia-sejak-pra-kemerdekaan.html
Komentar
Posting Komentar